Segelas mochacino hangat

Siang ini, langit cukup bersahabat. Jalanan tak terlalu ramai bahkan kereta pun cukup lengang. Perjalanan pagi ini cukup kuawali dengan menemani suami bertemu teman kantor yang sudah lama tak dijumpainya. Kami pun akhirnya bertemu di sebuah kedai kopi di sebuah universitas di Jakarta. Tempat yang nyaman juga dingin. Kami akhirnya membeli minuman, dengan aku tentunya membeli segelas mochacino hangat, dengan peringatan kecil dari suami. "Coba dulu, kalau kurang manis beri gula cair yang ada di depan mu ini". Mochacino pun telah selesai dibuat dan di erikan padaku, dan tak berpikir panjang, aku pun membuka penutup gelasnya dan mencicipi sedikit kopinya dan ternyata pahit. Lalu, aku tambahkan gila cair yang ada didepanku tanpa jeda. Akhirnya setelah beberapa tes, aku aduk dengan sedotan dan ternyata mochacinoku kemanisan. Ya sudahlah setidaknya tidak seperti rasa di awal yang pahit. Sudah dua jam aku disini menemani suamiku. Dan kopi ku tak kunjung habis. Memang aku suka kopi tapi tak bisa minum dalam jumlah banyak.


Ku habiskan waktu menungguku dengan meminum sedikit demi sedikit dan menikmati pemandangan yang ada didepanku. Sebuah danau buatan yang indah dan asri. Cukup menghiburku dengan suasana perkotaan yang padat dan gedung-gedung pencakar langitnya.

Suasana hatiku pun lebih baik dari sebelumnya. Semakin ingin ku bersyukur pada Tuhan, bahwa aku masih bisa menikmati ciptaan Tuhan yang indah ditemani dengan suami dan segelas mochacino hangat. Sederhana namun nikmat.



Terima kasih dan senyum pun kembali terbingkai di wajahku.

Komentar

Postingan Populer